Glosarium Sistem Koordinasi Manusia

Akson
Penjuluran sitoplasma yang panjang pada neuron. Akson berfungsi menghantarkan rangsangan dari satu neuron ke neuron lainnya.

Alzheimer
Penyakit kehilangan kemampuan untuk mengingat peristiwa yang baru saja terjadi, alias pelupa

Amnesia
Hilangnya daya ingatan

Ampula
Bagian yang menggembung pada saluran setengah lingkaran di dalam telinga bagian dalam

Alzheimer
Penyakit yang menyerang sistem saraf penderitanya menyebabkan hilangnya daya kemampuan untuk mengingat peristiwa yang baru saja terjadi

Aqueous humor
Cairan yang terdapat diantara kornea dan lensa, berfungsi untuk menjaga kecembungan bola mata dan melindungi dari goncangan

Asetilkolin
Neurotransmiter yang terdapat di seluruh tubuh

Astigmatisme
Gangguan pada mata disebabkan oleh kecembungan kornea mata yang tidak rata sehingga penglihatan menjadi kabur

Badan sel
Bagian neuron yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan nukleus

Bintik buta
Bagian retina yang tidak terdapat sel batang dan sel kerucut

Buta warna
Kelainan penglihatan yang bersifat menurun, ditandai dengan tidak dapat membedakannya warna-warna tertentu, dan tidak dapat disembuhkan

Cerebrum
Otak besar, pusat pengatur kegiatan tubuh yang sadar, tempat memori, berpikir, penglihatan, penciuman, pendengaran, dll

Cerebellum
Otak kecil, pusat pengatur keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot rangka

Daun telinga
Bagian terluar dari telinga yang berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang suara

Daya akomodasi
Kemampuan mencembung dan memipihnya lensa mata agar terbentuk benda jatuh tepat pada retina

Dendrit
Penjuluran sitoplasma yang pendek pada neuron. Dendrit berfungsi membawa rangsangan menuju ke badan sel

Diensecephalon
Otak sebenarnya, terdapat talamus, hipotalamus, dan hipofisis

Dopamin
Neurotransmiter yang terdapat di otak

Emetrop
Mata yang normal

Epilepsi
Penyakit yang menyerang neuron sensorik atau neuron motorik secara berulang-ulang menyebabkan otot-otot rangka berkontraksi berulang-ulang tanpa disadari

Fovea
Bintik kuning, bagian pada retina yang paling peka terhadap rangsangan cahaya, mengandung sel batang dan sel kerucut

Gerak biasa
Gerak yang berlangsung dengan disadari

Gerak refleks
Gerak yang berlangsung tanpa disadari

Hemeralopi
Penyakit rabun senja pada mata yang disebabkan kekurangan vitamin A

Hipermetropi
Mata rabun dekat, tidak dapat melihat dekat karena lensa mata terlalu pipih

Hipofisis/Pituitary
Kelenjar hormon yang terdapat dibawah dekat otak, berfungsi untuk menghasilkan hormon yang mengatur kelenjar hormon lainnya, disebut juga Master of Glands

Hipotalamus
Bagian dari Diensecephalon pusat pengatur selera makan, suhu tubuh, mual, kedip, dll

Impuls
Pesan yang berupa rangsangan atau tanggapan

Inkus
Tulang landasan

Iris
Bagian dalam mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata dengan melebar mengecilkan pupil, serta memberi warna mata

Kanal semisirkularis
Saluran setengah lingkaran yang terdapat pada telinga bagian dalam

Katarak
Gangguan pada mata yang disebabkan oleh pengapuran pada lensa mata

Koklea
Tabung berbentuk spiral menyerupai rumah siput yang terdapat di telinga bagian dalam

Konjungtiva
Selaput yang melindungi kornea dan merupakan bagian luar bola mata

Koroid
Lapisan bola mata bagian tengah yang mengandung banyak pembuluh darah berfungsi memberi nutrisi retina

Lensa mata
Organ penerima cahaya yang dipantulkan benda-benda yang kita lihat, dan meneruskannya menuju retina

Liang telinga
Saluran dalam telinga yang menghubungkan bagian luar menuju gendang telinga

Maleus
Tulang martil

Medula Oblongata
Sumsum lanjutan, pusat pengatur kegiatan tubuh yang tidak sadar(refleks)

Medula Spinalis
Sumsum tulang belakang, berfungsi sebagai sel perantara pada gerak refleks

Membran timphani
Gendang telinga

Meningitis
Radang otak, disebabkan oleh bakteri

Mesensecephalon
Otak tengah, pusat pengatur visual, pendengaran,

Miopi
Mata rabun jauh, tidak dapat melihat jauh karena lensa mata terlalu cembung

Neurolema
Selubung akson bagian luar sel Schwan

Neuron
Sel saraf

Neuron konektor
Sel saraf yang menghubungkan antara satu sinapsis dengan sinapsis lainnya

Neuron motorik
Sel saraf yang menghantarkan impuls dari saraf pusat ke otot

Neuron perantara
Sel saraf yang menghantarkan rangsangan dari neuron sensorik menuju neuron morotik

Neuron sensorik
Sel saraf yang menghantarkan impuls dari indera ke saraf pusat

Neurotransmiter
Pesan Chemis, merupakan rangsangan dalam bentuk zat kimia, bergerak dalam celah sinapsis

Nodus ranvier
Bagian dari akson yang tidak terbungkus oleh selubung myelin berfungsi mempercepat jalannya rangsangan

NorAdrenalin
Neurotransmiter yang terdapat pada sistem saraf simpatik

Oksipitalis
Bagian belakang cerebrum pusat pengaturan penglihatan

Olfaktori
Bagian bawah cerebrum pusat pengaturan penciuman

Organ korti
Bagian dalam koklea tempat mengubah rangsangan getaran menjadi cairan impuls untuk dihantarkan menuju saraf ke otak

Otonom
Sistem saraf tepi yang tidak sadar

Otot mata
Otot yang menggerakkan bola mata

Otot siliaris
Otot yang menggerakan iris

Pupil
Celah tempat masuknya cahaya ke dalam mata

Presbiopi
Gangguan pada mata yang disebabkan oleh daya akomodasi mata telah melemah,
umumnya diderita oleh orang lanjut usia

Retina
Lapisan dalam yang lunak pada mata, peka terhadap cahaya, dan merupakan tempat ujung-ujung saraf penglihatan

Saluran eustachius
Saluran yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan rongga mulut

Saraf Simpatik
Sistem saraf tepi otonom yang kerjanya antagonis dengan saraf parasimpatik, salah satu fungsinya yaitu meningkatkan denyut jantung, mempersempit pembuluh darah,
memperlebar bronkus, menurunkan produksi urin ginjal, dll

Saraf Parasimpatik
Sistem saraf tepi otonom yang kerjanya antagonis dengan saraf simpatik, salah satu fungsinya yaitu menurunkan denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, mempersempit bronkus, meningkatkan produksi urin ginjal, dll

Sel batang
Sel-sel pada retina yang peka terhadap cahaya kurang terang, hanya mampu membedakan warna hitam dan putih

Sel kerucut
Sel-sel pada retina yang peka terhadap cahaya terang, daat membedakan warna

Selubung myelin
Selubung bagian dalam yang langsung melapisi akson

Sinapsis
Hubungan antara ujung dendrite dari sebuah neuron dengan ujung dendrite dari neuron lain

Sklera
Lapisan terluar bola mata yang berwarna putih dan keras

Somatik
Sistem saraf tepi yang sadar

Stapes
Tulang sanggurdi

Temporalis
Bagian tengah bawah cerebrum pusat pengaturan pendengaran

MITOSIS & FITOHORMON

TAHAP-TAHAP MITOSIS

Interfase
Fase istirahat, proses pembentukan energi.

Profase
Benang-benang kromatin yang berbentuk pendek memanjang saling mendekat menjadi kromosom.

Metaphase
Kromosom berkumpul di bagian equator sel.

Anafase
Kromosom bergerak menuju masing-masing kedua kutub sel.

Telofase
Setelah berada di kutub, sel membelah menjadi dua bagian sehingga terbentuk dua sel anak(sitokenesis).




MACAM-MACAM FITOHORMON

1. Auksin
 Merangsang perpanjangan sel.
 Membantu mempercepat pertumbuhan akar, batang, dan buah.
 Memperpanjang titIk tumbuh.

2. Sitokinin
 Mempercepat pertumbuhan dan diferensiasi akar.
 Merangsang pembelahan sel.
 Memacu perkecambahan dan pembungaan.
 Menghambat proses penuaan.

3. Giberelin
 Mempecepat pertumbuhan biji dan tunas.
 Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiansi akar.
 Menghasilkan bunga lebih awal.
 Dapat terjadinya buah yang tidak berbiji.

4. Asam absisat
 Memulai masa dormansi biji untuk maturasi biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkan.
 Menghadapi kondisi lingkungan yang "mencekam" seperti kekeringan.
 Hormon ini dapat menutup stomata pada daun dengan menurunkan tekanan osmotik dalam sel dan menyebabkan sel turgor.
 Mencegah kehilangan air dari tanaman dengan membentuk lapisan epikutikula atau lapisan lilin.
 Menstimulasi pengambilan air melalui akar.
 Menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau salinitas yang tinggi.

5. Gas Etilen
 Menstimulasi pematangan buah.
 Membukanya kuncup bunga.
 Batang tubuh menjadi tebal.


6. Kalin
 Mempengaruhi pertumbuhan organ tumbuhan
 Dibedakan menjadi 4 :
1. Rizokalin : Merangsang pembentukan akar.
2. Kaulokalin : Merangsang pembentukan batang.
3. Filokalin : Merangsang pembentukan daun.
4. Antokalin : Merangsang pembentukan bunga.

FOTOSINTESIS

Fotosintesis

 Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya.
 Tumbuhan dapat berfotosintesis karena memiliki klorofil.
 Makhluk hidup yang dapat melakukan fotosintesis disebut Organisme Autotorof.
 Makhluk hidup yang tidak dapat melakukan fotosintesis disebut Organisme Heterotrof.


Bahan-bahan yang diperlukan dalam fotosintesis
 Air
 Karbondioksida
 Cahaya
 Klorofil



Persamaan reaksi fotosintesis


Cahaya
6H2O + 6CO2-------------- C6H12O6 + 6O2
Klorofil



Tempat Terjadinya Proses Fotosintesis
Di dalam daun terdapat berbagai macam jaringan. Salah satunya adalah jaringan Palisade dan Jaringan spons (yang biasa kita sebut dengan mesofil/daging daun). Di dalam mesofil terdapat banyak kloroplas, terutama pada Jaringan Palisade. Fotosintesis terjadi di dalam Kloroplas, dengan rincian sebagai berikut :

Pada reaksi terang, fotosintesis terjadi di dalam tilakoid/grana.
Sedangkan pada reaksi gelap, fotosintesis terjadi di stroma.



REAKSI TERANG
Reaksi terang terjadi pada siang hari karena memerlukan cahaya matahari.
Reaksi terang berlangsung di dalam fotosistem I dan II yang terletak di dalam tilakoid.
Reaksi terang diawali dengan fotolisis, yaitu pemecahan molekul air yang menghasilkan ion H+ atau elektron yang akan di eksitasikan pada fotosistem dan molekul O2 akan dilepas di atmosfer.
Pada saat eksitasi elektron juga di bentuk ATP dan NADPH.


REAKSI GELAP
Reaksi gelap terjadi pada malam hari tanpa bantuan cahaya.
Reaksi gelap terjadi di dalam stroma.
Reaksi gelap disebut juga Siklus Calvin-Belson
Pada reaksi gelap terjadi 3 tahapan, yakni :
1. Fiksasi
2. Fase Reduksi
3. Regenerasi
Pada reaksi gelap terjadi pengikatan karbondioksida yang kemudian bergabung dengan Hidrogen membentuk glukosa



UJI AMILUM PADA TUMBUHAN


Tujuan:
Untuk mengetahui ada tidaknya glukosa (amilum) yang dihasilkan dari proses fotosintesis.

Bahan:
- Daun Singkong
- Kertas aluminium
- Air panas
- Alkohol
- Larutan Iodin

Alat:
- Selotip / staples
- Spiritus
- Gelas kimia
- Pinset
- Tabung reaksi
- Cawan petri
- Plastik bening

Langkah kerja:
Pilihlah daun singkong yang akan ditutup dengan aluminium, kemudian tutuplah hingga depan belakang tertutupi.
Tutuplah dengan plastik bening daun tersebut ikat agar menempel.
Diamkan selama beberapa hari
Daun yang telah ditutup dibuka kertas alumuniumnya dan segera di rebus ke dalam air panas.
kemudian di rebus kembali pada alkohol
Simpan di cawan petri dan kemudian tetesi dengan larutan Iodin

Hasil :
Setelah daun ditetesi larutan iodine, teradi reaksi perubahan warna
Bagian daun yang tidak tertutup alumunium berubah menjadi biru kehitaman, sedangkan yang tertutup alumunium berubah menjadi pucat

Diskusi :
Pada proses fotosintesis dihasilkan amilum(glukosa)
Bagian daun yang tertutup kertas alumunium tidak mengalami perubahan warna disebabkan karena tidak terjadi proses fotosintesis di bagian yang tertutup itu karena menghalangi cahaya matahari masuk yang merupakan salah satu komponen penting dalam proses fotosintesis
Pada bagian daun yang tidak tertutup terjadi proses fotosintesis menghasilkan amilum sehingga ketika ditetesi larutan iodine terjadi perubahan warna biru kehitaman


TOKOH-TOKOH YANG MEMBUKTIKAN FOTOSINTESIS

1. Jan Ingenhousz
Membuktikan bahwa pada fotosintesis melepaskan O2

2. Engelman
Membuktikan bahwa O2 tertarik mendekati klorofil

3. Julius Von Sachs
Pada proses fotosintesis menghasilkan amilum

4. Robert Hill
Kloroplas apabila terkena cahaya akan menghasilkan O2

5. Blackman
Pada proses fotosintesis terjadi reaksi terang dan reaksi gelap

6. Van Helmont
Pertumbuhan pada tumbuhan disebabkan adanya air dan bukan tanah

7. Joseph Priestly
Tumbuhan mengubah gas yang dikeluarkan hewan(CO2) menjadi udara segar(O2)

Sistem Pencernaan pada Manusia

ALAT-ALAT PENCERNAAN MANUSIA



1. RONGGA MULUT (CAVUM ORIS)
Urutan pertama proses pencernaan makanan pada manusia adalah masuknya makanan melalui mulut(cavum oris). Di dalam rongga mulut terjadi dua proses pencernaan makanan, yaitu Pencernaan secara Mekanik dan Pencernaan secara Kimiawi. Pencernaan mekanik dibantu oleh gigi dengan menghancurkan makanan menjadi bagian yang lebih kecil. Sedangkan pencernaan kimiawi makanan dicerna dengan bantuan enzim ptialin yang dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berfungsi untuk mengubah zat tepung pada makanan menjadi zat gula. Di dalam mulut juga terdapat lidah yang berfungsi sebagai alat pengecap, membantu menempatkan makanan dalam mulut dan membantu menelan makanan untuk masuk ke kerongkongan(esophagus).


2. KERONGKONGAN (ESOPHAGUS)
Setelah makanan dicerna dalam mulut, selanjutnya makanan akan masuk ke dalam kerongkongan. Kerongkongan adalah saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Di dalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan memijat dan meremas-remas makanan pada dinding kerongkongan. Akibat dari gerakan ini akan mengakibatkan makanan masuk ke dalam lambung.


3. LAMBUNG (STOMACH)
Lambung adalah kantong besar yang terdapat di dalam rongga perut sebelah kiri. Di dalam lambung, terjadi dua proses pencernaan makanan, yaitu pencernaan mekanik dan kimiawi. Pada pencernaan mekanik makanan dicerna dengan bantuan otot-otot polos pada dinding lambung. Sedangkan pencernaan kimiawi makanan dicerna dengan dibantu oleh beberapa enzim yang dihasilkan oleh kelenjar lambung yaitu :

1. Asam Khlorida (HCL)
Berfungsi untuk Mengasamkan makanan, membunuh kuman-kuman penyakit dan mengaktifkan enzim pepsin.

2. Pepsin
Berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton

3. Renin
Merubah susu menjadi kasein


4. USUS HALUS (SMALL INTESTINE)
Usus halus merupakan saluran pencernaan tempat penyerapan makanan. Usus halus terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama adalah dudodenum(usus 12 jari). Di dalam duodenum terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan beberapa enzim yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan saluran empedu, enzim tersebut adalah:

1. Amilase
Mengubah amilum menjadi gula.

2. Tripsin
Mengubah protein menjadi asam amino.

3. Lipase
Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Setelah itu makanan masuk ke dalam jejunum(usus kosong) dan dicerna secara kimiawi, kemudian makanan masuk ke dalam ileum(usus penyerapan) dan di dalamnya terjadi proses pencernaan mekanik untuk penyerapan sari-sari makanan oleh jonjot-jonjot usus.



5. USUS BESAR (LARGE INTESTINE)
Usus besar terbagi menjadi dua bagian, yaitu usus tebal(Colon) dan poros usus(Rectum). Sisa-sisa makanan hasil pencernaan selanjutnya akan masuk ke dalam usus besar (Colon). Di dalam Colon sisa makanan dibusukan oleh bakteri E.Coli yang tidak membahayakan tubuh, pengaturan kadar air sisa makanan, dan pembentukan vitamin K yang berguna dalam proses pembekuan darah. Selanjutnya ampas makanan akan diekskresikan keluar tubuh melalui Rectum yang bermuara pada anus.




TAMBAHAN

Gigi merupakan salah satu bagian dari sistem pencernaan makanan pada manusia. Letaknya terdapat di dalam mulut. Gigi berfungsi untuk menernakan makanan secara mekanis dengan cara memotong, mengoyak, dan mengunyah makanan. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjadi tiga :

1. Gigi Seri (Canine)
Berfungsi untuk memotong makanan
2. Gigi Taring (Incisor)
Berfungsi untuk merobek makanan
3. Gigi Geraham (Molar)
Berfungsi untuk melumatkan dan mengunyah makanan

Gigi mulai tumbuh pada usia 6 bulan, gigi pertama yang tumbuh disebut gigi susu berjumlah 20 buah. Setelah berumur 6-14 tahun, gigi tersebut tanggal dan tumbuh kembali menjadi gigi permanent. Kemudian setelah beranjak dewasa jumlah gigi bertambah menjadi 32 buah dengan tambahan tumbuhnya gigi geraham belakang (premolar). Gigi pada orang dewasa bersifat permanent.

Uji Coba Makanan

UJI GLUKOSA

Tujuan
Membuktikan bahwa di rongga mulut terjadi dua proses pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi.


Alat dan Bahan
1. Gula
2. Nasi
3. Air
4. Tabung reaksi (3)
5. Gelas kimia
6. Pembakar spiritus
7. Kaki tiga (tripod)
8. Fehling A Fehling B


Urutan Kegiatan
1. Memberi label pada masing- masing tabung reaksi dengan urutan A, B, C
2. Mengisi ketiga tabung dengan sedikit air (2 cm)
3. Pada tabung A, isi dengan gula kurang dari setengah volume air yang ada
4. Pada tabung B, isi dengan nasi yang telah ditumbuk
5. Pada tabung C, isi dengan nasi yang telah dikunyah dalam mulut
6. Memberi 5 tetes Fehling A dan 5 tetes Fehling B pada setiap tabung reaksi
7. Memanaskan ketiga tabung dalam wadah gelas kimia yang ditaruh di atas tripod dengan pembakar spiritus
8. Tunggu beberapa saat hingga terjadi perubahan warna cairan


Hasil kegiatan
Tabung A cairan berubah warna menjadi endapan orange
Tabung B cairan berubah menjadi biru
Tabung C cairan berubah menjadi endapan orange


Diskusi
Fehling A dan Fehling B merupakan sebuah zat pereaksi untuk menguji ada tidaknya zat glukosa yang terdapat pada bahan makanan, apabila bahan makanan positif mengandung zat glukosa, maka hasil reaksi akan menunjukkan perubahan warna cairan menjadi endapan orange. Pada hasil percobaan di atas, cairan tabung A yang berisi gula berubah menjadi endapan orange, Karena gula mengandung glukosa,. Pada tabung B tidak terjadi reaksi apa-apa yang menyebabkan perubahan warna, sehingga cairan tetap berwarna biru.. Kemudian pada tabung C yang berisi bahan sama seperti tabung B namun dikunyah terlebih dahulu dalam mulut, terjadi reaksi yang menyebabkan perubahan warna cairan menjadi endapan oranye. Hal ini mengindikasikan bahwa pada tabung C mengandung zat glukosa.


Pertanyaan diskusi
Mengapa pada tabung B dan C yang memiliki bahan makanan yang sama menimbulkan hasil yang berbeda?
Di dalam mulut terjadi dua proses pencernaan, yaitu pencernaan mekanik oleh gigi dan pencernaan kimiawi oleh enzim. Enzim yang dihasilkan oleh kelenjar ludah atau yang biasa disebut enzim ptialin mengubah zat karbohidrat dalam makanan menjadi glukosa. Nasi yang mengandung zat karbohidrat, setelah dikunyah dalam mulut akan berubah menjadi zat glukosa. Sehingga pada hasil percobaan tabung C menunjukan hasil warna endapan orange seperti pada tabung A.


Kesimpulan
Bahan makanan pada tabung A dan C mengandung zat glukosa




UJI KARBOHIDRAT

Tujuan
Membuktikan ada tidaknya zat karbohidrat dalam bahan makanan

Alat dan Bahan
1. Roti
2. Nasi
3. Ubi kayu
4. Kentang
5. Lugol
6. Cawan kecil


Urutan kegiatan
1. Meletakkan semua bahan makanan yang diuji dalam sebuah cawan kecil
2. Memberi zat lugol pada setiap bahan makanan dengan meneteskan hingga menyebar ke semua permukaan bahan
3. Menunggu beberapa waktu dan mengamati hasil perubahan warna


Hasil kegiatan
Bahan makanan dalam cawan berubah warna menjadi biru kehitaman


Diskusi
Cairan lugol merupakan zat pereaksi untuk membuktikan ada tidaknya zat karbohidrat dalam bahan makanan. Hasil positif mengandung karbohidrat akan menunjukkan perubahan warna menjadi biru kehitaman. Pada percobaan diatas bahan makanan yang diberi cairan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal ini menunjukan bahwa bahan makanan mengandung karbohidrat


Kesimpulan
Nasi, roti, kentang, dan ubi kayu mengandung karbohidrat





UJI PROTEIN

Tujuan
Membuktikan ada tidaknya zat protein dalam bahan makanan


Alat dan Bahan
1. Putih telur
2. Susu murni
3. Susu kedelai
4. Kedelai
5. Biuret
6. Tabung rekasi (4)


Urutan kegiatan
1. Memasukan bahan makanan pada masing-masing tabung reaksi
2. Memberi cairan biuret sebanyak 5 tetes pa setiap tabung
3. Menunggu beberapa waktu dan mengamati hasil perubahan warna


Hasil kegiatan
Bahan makanan dalam masing-masing tabung reaksi berubah menjadi ungu


Diskusi
Biuret merupakan zat pereaksi untuk membuktikan ada tidaknya zat protein dalam bahan makanan. Hasil positif mengandung protein akan ditunjukkan dengan adanya perubahan warna menjadi ungu. Pada bahan makanan di setiap tabug reaksi, cairan berubah menjadi warna ungu, hal ini menunjukkan bahwa bahan makanan mengandung protein


Kesimpulan
Putih telur, susu murni, susu kedelai, mengandung protein